~*~Bismillahirrahmanirrahim,,, ~*~
Assalamu alaikum Sahabat Muslim,
Diriwayatkan dari Abi Barzah, beliau berkata,
Ibnu Baththol menjelaskan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak suka begadang setelah shalat ‘Isya karena beliau sangat ingin melaksanakan shalat malam dan khawatir jika sampai luput dari shalat shubuh berjama’ah. ‘Umar bin Al Khottob sampai-sampai pernah memukul orang yang begadang setelah shalat Isya, beliau mengatakan, “Apakah kalian sekarang begadang di awal malam, nanti di akhir malam tertidur lelap?!” [Syarh Al Bukhari, Ibnu Baththol, 3/278, Asy Syamilah]
Wallahu a’lam.
Assalamu alaikum Sahabat Muslim,
Diriwayatkan dari Abi Barzah, beliau berkata,
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَ الْعِشَاءِ وَالْحَدِيثَ بَعْدَهَا
Yang dimaksud 'berbicara setelahnya' disini yaitu berbicara dengan
pembicaraan-pembicaraan yang tidak bermanfaat yang tidak ada kaitannya
dengan kemashlahatan agama atau kemashlahatan kaum muslimin walaupun
urusan duniawiyah mereka. Karena ini bisa menyebabkan seseorang lalai
dari sholat shubuhnya diakibatkan telat tidur, atau terlalaikan dari
sholat pada waktunya. Adapun pembicaraan – pembicaraan yang bermanfaat
bagi kemashlahatan agama, atau kemashlahatan kaum muslimin atau bahkan
kemashlahatan pribadi yang memang dia butuhkan, maka insya Allah tidak
termasuk pembicaraan yang disebutkan di dalam hadits.
Ibnu Baththol menjelaskan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak suka begadang setelah shalat ‘Isya karena beliau sangat ingin melaksanakan shalat malam dan khawatir jika sampai luput dari shalat shubuh berjama’ah. ‘Umar bin Al Khottob sampai-sampai pernah memukul orang yang begadang setelah shalat Isya, beliau mengatakan, “Apakah kalian sekarang begadang di awal malam, nanti di akhir malam tertidur lelap?!” [Syarh Al Bukhari, Ibnu Baththol, 3/278, Asy Syamilah]
Wallahu a’lam.
0 komentar:
Posting Komentar